Setiap Negara tentu mempunyai
cita-cita tentang warga Negaranya akan diarahkan. Cita-cita tersebut
dimanifestasikan dalam bentuk tujuan pendidikannya. Cita-cita bangsa Indonesia
adalah terbentuknya manusia pancasila bagi seluruh warga negaranya. Tujuan
pendidikannys telah disejajarkan dengan cita-citanya tersebut. Semuanya
institusi atau lembaga pendidikan harus mengarahkan segala kegiatan
disekolahnya bagi pencapaian tujuan itu. Inilah yang disebut dengan tujuan umum
pendidikan secara eksplisit tertera dalam GBHN.
Semua aparatur pemerintah
termasuk petugas-petugas pendidikan, harus terlebih dahulu memahami makna dari
rumusan tersebut dan menterjemahkannya dalam bentuk rumusan tujuan yang sesuai
dengan tingkat dan jenis pendidikan yang diselenggarakan pada lembaga tersebut.
Inilah yang disebut sebagai tujuan instruksional.
Untuk selanjutnya akan dibahas
dalam makalah ini.
II. POKOK PERMASALAHAN
1. Sebutkan jenis-jenis Tujuan Pendidikan ?
2. Apa saja Tujuan Instruksional itu ?
3. Bagaimana Langkah-langkah Merumuskan TIK ?
III. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui jenis-jenis tujuan pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan Instruksional.
3.Agar dapat merumuskan langkah-langkah TIK.
IV. PEMBAHASAN
A. Jenis Tujuan Pendidikan dan Tujuan
Instruksional
1. Jenis-jenis Tujuan Pendidikan
a. Tujuan institusional adalah
tujuan dari masing-masing institusi atau lembaga. Misalnya : tujuan sekolah
dasar, tujuan sekolah menengah pertama, tujuan pendidikan guru
b. Tujuan Kurikuler adalah
tujuan masing-masing bidang studi. Misalnya : tujuan pelajaran pendidikan
agama, tujuan pelajaran matematika, dll.
c. Tiap-tiap tujuan, baik
institusional maupun tujuan kurikuler selalu merupakan sumbangan bagi
tercapainya tujuan umum, yakni tujuan pendidikan nasional.
2. Tujuan Instruksional
Proses atau
kegiatan mempelajari materi ini terjadi dalam saat terjadinya situasi
belajar-mengajar atau pengajaran (instruksional). Dari perkataan pengajaran
atau instruksional inilah maka timbul istilah tujuan instruksional, yaitu
tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang
harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan
dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan diukur.
Ada 2 macam
tujuan instruksional, yaitu:
(1). Tujuan
instruksional umum (TIU)
(2). Tujuan
instruksional khusus (TIK)
Pembedaan
atas 2 macam tujuan ini didasarkan atas luasnya tujuan yang akan dicapai.
Didalam
merumuskan tujuan instruksional harus diusahakan agar tampak bahwa setelah
tercapainya tujuan itu terjadi adanya perubahan pada diri anak yang meliputi
kemampuan intelektual, sikap/minat maupun aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
B. Merumuskan Tujuan Instruksional
1) Langkah Merumuskan TIK (tujuan intruksional
khusus)
a. Membuat sejumlah TIU
(tujuan instruksinal umum) untuk setiap mata pelajaran bidang studi yang akan
diajarkan.
b. Dari masing-masing TIU dijabarkan
menjadi sejumlah TIK yang rumusannya jelas, khusus, dapat diamati, terukur, dan
menunjukkan perubahan tingkah laku.
Rumusan TIK yang lengkap
memuat tiga komponen yaitu :
1. Tingkah laku akhir (terminal
behavior)
2. Kondisi demonstrasi (kondition
of demonstration or test)
3. Standar keberhasilan (standard
of performance)
2) Tingkah Laku Akhir
Tingkah
laku akhir adalah tingkah laku yang diharapkan setelah seseorang mengalami
proses belajar.Di sini tingkah laku ini harus menampakkan diri dalam suatu perbuatan
yang dapat diamati dan diukur (observable
and measurable).
3) Kata-Kata Operasional
a. Cognitive Domain; Levels and
corresponding action verbs
- Pengetahuan (knowledge)
- Pemahaman (comprehension)
- Aplikasi
- Analisis
- Sintesis
- Evaluasi
b. Affective domain; learning levels and corresponding action verbs
- Reesiving
- Responding
- Valuing
- Organization
- Characterization by value complex
c. Psychomotor domain
- Muscular or motor skills
- Manipulations of materials or
objects
- Neuromuscular coordination
4) Kondisi Demonstrasi
Kondisi
demonstrasi adalah komponen TIK yang menyatakan suatu kondisi atau situasi yang
dikenakan pada siswa pada saat ia mendemonstrasikan tingkah laku akhir,
misalnya :
- Dengan penulisan yang betul
- Urut dari yang paling tinggi
- Dengan bahasanya sendiri
Dengan demikian maka rangkaian
kata-kata dalam rumusan TIK menjadi :
- Siswa dapat menjumlahkan
bilangan yang terdiri dari puluhan dan satuan dengan penulisan yang betul.
- siswa dapat menunjukan letak
gunung-gunung yang ada di Jawa Tengah, urut
dari yang paling tingg.i
-Siswa dapat menceritakan
kembali isi bacaan tentang kisah keluarga dengan
bahasanya sendiri.
Kata-kata
bercetak miring itulah yang menunjukkan standar
keberhasilan
Standar keberhasilan adalah komponen
TIK yang menunjukan seberapa jauh tingkat keberhasilan yang dituntut oleh
penilai bagi tingkah laku pelajar pada situasi akhir.
Tingkatan
keberhasilan dapat dinyatakan dalam jumlah maupun persentase misalnya ;
- Dengan 75% betul
- Sekurang-kurangnya 5 dari 10
- Tanpa kesalahan
Dengan
tambahan tingkat keberhasilan ini maka bunyi rumusan TIK menjadi ;
- Siswa dapat menjumlahkan bilangan yang
terdiri dari puluhan dan satuan tanpa kesalahan
- Siswa dapat menyebutka
kembali kota-kota yangada di Jawa Barat urut dari yang paling Barat, dengan
hanya 25% dari kesalahan
Yang umum
dikerjakan sampai saat ini hanya sampai tingkah laku akhir saja.
Setelah
kurikulum tahun 1975 berjalan beberapa tahun timbullha berbagai ketidak puasan
dikalangan para pengembang kegiatan belajar mengajar. Dikatakan bahwa tujuan
belajar yang dimaksud terlalu bersifat Behavioristik
yakni mementingkan tingkah laku, disamping juga hanya bersifat ouput oriented yakni terlalu
mementingkan hasil.
Dengan
tekanan pada hal-hal tersebut, guru berusaha memberikan sebanyak-banyaknya
informasi, pengertian dan konsep-konsep kepada siswa. Pengembangan kegiatan
belajar mengajar yang mengarah pada proses
belum mendapatkan pengertian sepenuhnya.
Dengan
keluarnya kurikulum 1984, tekanan pada hasil ini agak dikurangi. Dalam
kurikulum 1984 proses belajar mengajar lebih banyak ditekankan pada bagaimana seseorang memperoleh hasil.
Dalam
pedoman pelaksanaan kurikulum dijelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar guru
diharuskan memperhatikan pola ketrampilan siswa dalam hal memeperoleh hasil,
yakni memperoleh ketrampilan tentang prosesnya. Pendekatan ini disebut dengan
istilah pendekatan ketrampilan proses
(PKP). Ketrampilan-ketrampilan yang dimaksud meliputi ketrampilan dalam hal
:
a. Mengamati
b. Menginterpretasikan
(menafsirkan hasil pengamatan
c. Meramalkan
d. Menerapkan konsep
e. Merencanakan penelitian
f. Melaksanakan penelitian
g. mengkomunikasikan hasil
penemuan
Tujuan
Instruksional umum yang termuat sudah dirumuskan dalam satu rumusan yang
menjelaskan :
a. Materi yang dipelajari
b. Perilaku mengutarakan hasil
c. Proses mencapainya
|
|
|
|
|||||
|
|||||
|
|||||
2) Siswa dapat untuk
3) Siswa dapat
Contoh rumusan TIK
Model 1 Siswa mampu
melakukan eksperimen untuk selanjutnya dapat menerangkan kepada kawan-kawan
sekelasnya tentang proses osmose
Model 2 Siswa dapat
menjelaskan perbedaan di sebagai kata depan dan di sebagai awalan melalui
pengamatan contoh-contoh yang diberikan oleh guru.
Model 3 Siswa mampu
menginterpretasi hasil pengamatan dan menrengkan hububungan kata-kata dalam
suatu kalimat.
V. KESIMPULAN
A. Jenis Tujuan Pendidikan dan Tujuan
Instruksional
1. Jenis Tujuan Pendidikan
a. Tujuan Institusional
b. Tujuan Kurikuler
c. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan
Instruksional
(1). Tujuan instruksional umum
(TIU)
(2). Tujuan instruksional
khusus (TIK)
B. Merumuskan Tujuan
Instruksional
1. Langkah
merumuskan TIK
a. Membuat sejumlah TIU
(tujuan instruksinal umum) untuk setiap mata pelajaran bidang studi yang akan
diajarkan.
b. Dari masing-masing TIU
dijabarkan menjadi sejumlah TIK yang rumusannya jelas, khusus, dapat diamati,
terukur, dan menunjukkan perubahan tingkah laku.
2. Tingkah
Laku Akhir
Tingkah
laku akhir adalah tingkah laku yang diharapkan setelah seseorang mengalami
proses belajar.
3. Kata-kata Operasional
a. Cognitive Domain; Levels and
corresponding action verbs
b. Affective domain; learning
levels and corresponding action verbs
c. Psychomotor domain
4. Kondisi
Demonstrasi
Kondisi
demonstrasi adalah komponen TIK yang menyatakan suatu kondisi atau situasi yang
dikenakan pada siswa pada saat ia mendemonstrasikan tingkah laku akhir.
makasi gan atas catatannya. :)
ReplyDelete