JAUHKANLAH DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA

Wednesday, November 28, 2012

Filled Under:

KLASIFIKASI TUJUAN INSTRUKSIONAL

I. PENDAHULUAN
Setiap Negara tentu mempunyai cita-cita tentang warga Negaranya akan diarahkan. Cita-cita tersebut dimanifestasikan dalam bentuk tujuan pendidikannya. Cita-cita bangsa Indonesia adalah terbentuknya manusia pancasila bagi seluruh warga negaranya. Tujuan pendidikannys telah disejajarkan dengan cita-citanya tersebut. Semuanya institusi atau lembaga pendidikan harus mengarahkan segala kegiatan disekolahnya bagi pencapaian tujuan itu. Inilah yang disebut dengan tujuan umum pendidikan secara eksplisit tertera dalam GBHN.
Semua aparatur pemerintah termasuk petugas-petugas pendidikan, harus terlebih dahulu memahami makna dari rumusan tersebut dan menterjemahkannya dalam bentuk rumusan tujuan yang sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikan yang diselenggarakan pada lembaga tersebut. Inilah yang disebut sebagai tujuan instruksional.
Untuk selanjutnya akan dibahas dalam makalah ini.
     
II. POKOK PERMASALAHAN
1. Sebutkan jenis-jenis Tujuan Pendidikan ?
2. Apa saja Tujuan Instruksional itu ?
3. Bagaimana Langkah-langkah Merumuskan TIK ?

III. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis-jenis tujuan pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan Instruksional.
3.Agar dapat merumuskan langkah-langkah TIK.

IV. PEMBAHASAN
A. Jenis Tujuan Pendidikan dan Tujuan Instruksional
1. Jenis-jenis Tujuan Pendidikan
a. Tujuan institusional adalah tujuan dari masing-masing institusi atau lembaga. Misalnya : tujuan sekolah dasar, tujuan sekolah menengah pertama, tujuan pendidikan guru
b. Tujuan Kurikuler adalah tujuan masing-masing bidang studi. Misalnya : tujuan pelajaran pendidikan agama, tujuan pelajaran matematika, dll.
c. Tiap-tiap tujuan, baik institusional maupun tujuan kurikuler selalu merupakan sumbangan bagi tercapainya tujuan umum, yakni tujuan pendidikan nasional.
2. Tujuan Instruksional
Proses atau kegiatan mempelajari materi ini terjadi dalam saat terjadinya situasi belajar-mengajar atau pengajaran (instruksional). Dari perkataan pengajaran atau instruksional inilah maka timbul istilah tujuan instruksional, yaitu tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan diukur.
Ada 2 macam tujuan instruksional, yaitu:
(1). Tujuan instruksional umum (TIU)
(2). Tujuan instruksional khusus (TIK)
      Pembedaan atas 2 macam tujuan ini didasarkan atas luasnya tujuan yang akan dicapai.
Didalam merumuskan tujuan instruksional harus diusahakan agar tampak bahwa setelah tercapainya tujuan itu terjadi adanya perubahan pada diri anak yang meliputi kemampuan intelektual, sikap/minat maupun aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
B. Merumuskan Tujuan Instruksional 
1)  Langkah Merumuskan TIK (tujuan intruksional khusus)
a. Membuat sejumlah TIU (tujuan instruksinal umum) untuk setiap mata pelajaran bidang studi yang akan diajarkan.
b. Dari masing-masing TIU dijabarkan menjadi sejumlah TIK yang rumusannya jelas, khusus, dapat diamati, terukur, dan menunjukkan perubahan tingkah laku.
Rumusan TIK yang lengkap memuat tiga komponen yaitu :
1. Tingkah laku akhir (terminal behavior)
2. Kondisi demonstrasi (kondition of demonstration or test)
3. Standar keberhasilan (standard of performance)
2)  Tingkah Laku Akhir
Tingkah laku akhir adalah tingkah laku yang diharapkan setelah seseorang mengalami proses belajar.Di sini tingkah laku ini harus menampakkan diri dalam suatu perbuatan yang dapat diamati dan diukur (observable and measurable).
3)  Kata-Kata Operasional
a. Cognitive Domain; Levels and corresponding action verbs
- Pengetahuan (knowledge)
- Pemahaman (comprehension)
- Aplikasi
- Analisis
- Sintesis
- Evaluasi
b.  Affective domain; learning levels and corresponding action verbs
- Reesiving
- Responding
- Valuing
- Organization
- Characterization by value complex
c. Psychomotor domain
- Muscular or motor skills
- Manipulations of materials or objects
- Neuromuscular coordination

4)  Kondisi Demonstrasi
Kondisi demonstrasi adalah komponen TIK yang menyatakan suatu kondisi atau situasi yang dikenakan pada siswa pada saat ia mendemonstrasikan tingkah laku akhir, misalnya :
- Dengan penulisan yang betul
- Urut dari yang paling tinggi
- Dengan bahasanya sendiri
Dengan demikian maka rangkaian kata-kata dalam rumusan TIK menjadi :
- Siswa dapat menjumlahkan bilangan yang terdiri dari puluhan dan satuan dengan penulisan yang betul.
- siswa dapat menunjukan letak gunung-gunung yang ada di Jawa Tengah, urut dari yang paling tingg.i
-Siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan tentang kisah keluarga dengan bahasanya sendiri.
Kata-kata bercetak miring itulah yang menunjukkan standar keberhasilan
Standar keberhasilan adalah komponen TIK yang menunjukan seberapa jauh tingkat keberhasilan yang dituntut oleh penilai bagi tingkah laku pelajar pada situasi akhir.
Tingkatan keberhasilan dapat dinyatakan dalam jumlah maupun persentase misalnya ;
- Dengan 75% betul
- Sekurang-kurangnya 5 dari 10
- Tanpa kesalahan
Dengan tambahan tingkat keberhasilan ini maka bunyi rumusan TIK menjadi ;
-  Siswa dapat menjumlahkan bilangan yang terdiri dari puluhan dan satuan tanpa kesalahan
- Siswa dapat menyebutka kembali kota-kota yangada di Jawa Barat urut dari yang paling Barat, dengan hanya 25% dari kesalahan
Yang umum dikerjakan sampai saat ini hanya sampai tingkah laku akhir saja.
Setelah kurikulum tahun 1975 berjalan beberapa tahun timbullha berbagai ketidak puasan dikalangan para pengembang kegiatan belajar mengajar. Dikatakan bahwa tujuan belajar yang dimaksud terlalu bersifat Behavioristik yakni mementingkan tingkah laku, disamping juga hanya bersifat ouput oriented yakni terlalu mementingkan hasil.
Dengan tekanan pada hal-hal tersebut, guru berusaha memberikan sebanyak-banyaknya informasi, pengertian dan konsep-konsep kepada siswa. Pengembangan kegiatan belajar mengajar yang mengarah pada proses belum mendapatkan pengertian sepenuhnya.
Dengan keluarnya kurikulum 1984, tekanan pada hasil ini agak dikurangi. Dalam kurikulum 1984 proses belajar mengajar lebih banyak ditekankan pada bagaimana seseorang memperoleh hasil.
Dalam pedoman pelaksanaan kurikulum dijelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar guru diharuskan memperhatikan pola ketrampilan siswa dalam hal memeperoleh hasil, yakni memperoleh ketrampilan tentang prosesnya. Pendekatan ini disebut dengan istilah pendekatan ketrampilan proses (PKP). Ketrampilan-ketrampilan yang dimaksud meliputi ketrampilan dalam hal :
a. Mengamati
b. Menginterpretasikan (menafsirkan hasil pengamatan
c. Meramalkan
d. Menerapkan konsep
e. Merencanakan penelitian
f. Melaksanakan penelitian
g. mengkomunikasikan hasil penemuan
Tujuan Instruksional umum yang termuat sudah dirumuskan dalam satu rumusan yang menjelaskan :
a. Materi yang dipelajari
b. Perilaku mengutarakan hasil
c. Proses mencapainya

PKP
 
Diagram Perumusan TIU atau TIK

Tingkah Laku
 

Isi
 
1) Siswa mampu                             untuk



Isi (Pokok Bahasan)
 

Tingkah Laku
 

PKP
 

2) Siswa dapat                                                                           untuk



3) Siswa dapat

Contoh rumusan TIK
Model 1 Siswa mampu melakukan eksperimen untuk selanjutnya dapat menerangkan kepada kawan-kawan sekelasnya tentang proses osmose
Model 2 Siswa dapat menjelaskan perbedaan di sebagai kata depan dan di sebagai awalan melalui pengamatan contoh-contoh yang diberikan oleh guru.
Model 3 Siswa mampu menginterpretasi hasil pengamatan dan menrengkan hububungan kata-kata dalam suatu kalimat.

V. KESIMPULAN
A.  Jenis Tujuan Pendidikan dan Tujuan Instruksional
1. Jenis Tujuan Pendidikan
a. Tujuan Institusional
b. Tujuan Kurikuler
c.  Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Instruksional
(1). Tujuan instruksional umum (TIU)
(2). Tujuan instruksional khusus (TIK)
B. Merumuskan Tujuan Instruksional
1. Langkah merumuskan TIK
a. Membuat sejumlah TIU (tujuan instruksinal umum) untuk setiap mata pelajaran bidang studi yang akan diajarkan.
b. Dari masing-masing TIU dijabarkan menjadi sejumlah TIK yang rumusannya jelas, khusus, dapat diamati, terukur, dan menunjukkan perubahan tingkah laku.
2. Tingkah Laku Akhir
Tingkah laku akhir adalah tingkah laku yang diharapkan setelah seseorang mengalami proses belajar.
3. Kata-kata Operasional
a. Cognitive Domain; Levels and corresponding action verbs
b. Affective domain; learning levels and corresponding action verbs
c. Psychomotor domain
4. Kondisi Demonstrasi
Kondisi demonstrasi adalah komponen TIK yang menyatakan suatu kondisi atau situasi yang dikenakan pada siswa pada saat ia mendemonstrasikan tingkah laku akhir.

1 comments:

Copyright @ 2013 Para Pencari Ilmu Dunia Akhirat.